Kamis, 15 Januari 2009

Menciptakan Keselamatan dan kebahagiaan


◙ De Fan
◙ 5 Nopember 2008 《tanggal 8 bulan 10 penanggalan lunar》

【Kata Perenungan】

Kebahagiaan sesungguhnya dalam hidup adalah selamat.
Kegembiraan terbesar dalam hidup adalah cinta kasih.
Bila ada integritas moral, tentu dihormati orang

Ketika berada di kota Rajagrha, Buddha memimpin para Bhiksu masuk ke dalam kota untuk menyebarkan Dharma. Barisan Bhiksu berjalan dengan rapi dan penuh kekhidmatan, menimbulkan perasaan suka cita pada setiap orang yang bertemu, warga lalu saling memberitahukan bahwa Buddha telah tiba untuk membabarkan Dharma. Semua orang membersihkan jalan dan menyambut rombongan dengan penuh hormat dan tulus.

Dalam kota ada seorang Brahmana timbul rasa angkuhnya, dia mempertanyakan bagaimana mungkin Buddha bisa membuat khalayak ramai begitu yakin dari dalam lubuk hati mereka. Dia bermaksud untuk membuat masalah pada saat Buddha membabarkan Dharma. Siapa sangka setibanya Brahmana di depan Buddha, keraguan dalam hatinya segera sirna, tanpa dapat dikendalikan lagi, dirinya langsung bersujud penuh hormat dan memuji keagungan moralitas Buddha.

Pada ceramah pagi, Master menjelaskan tentang keagungan integritas moral Buddha dengan kisah tadi, tiga puluh dua pertanda keagungan pada diri Buddha telah terpenuhi sehingga dapat menyebarkan kekuatan yang terang dan damai untuk menaklukkan batin semua makhluk yang keras.

"Bila ingin menebarkan benih dalam lahan batin makhluk lain, harus membuat benih dalam batin sendiri bertunas terlebih dahulu”. Master memberi himbauan agar semua orang dapat memupuk moral dan kelakuan yang bersih, dalam memperlakukan orang, menangani masalah, bertutur kata atau berkelakukan, dapat menunjukkan adanya integritas moral, dengan demikian barulah bisa mengerjakan misi duniawi dengan kondisi hati luar duniawi, mendapatkan keyakinan, kepercayaan dan penghormatan orang lain.

Penderitaan dan kebahagiaan tergantung pada sebuah niat pikiran
Republik Zimbabwe di bagian selatan benua Afrika memiliki tingkat inflasi sangat tinggi, ini membuat banyak warganya bahkan tidak sanggup membeli sepotong roti, di dalam negeri ini setiap hari rata-rata ada puluhan jiwa melayang akibat kelaparan, sekitar 5 juta penduduknya mengungsi ke negara tetangga.

Dalam pertemuan pagi dengan relawan, Master mengeluh dengan sayu bahwa Zimbabwe sebetulnya memiliki tanah sangat subur, bahkan sebelumnya merupakan lumbung bahan makanan paling utama di Afrika, sayangnya akibat pergolakan politik, penduduknya menjadi kelaparan, miskin dan selalu ditimpa bencana.

“Sumber penderitaan adalah ketidak puasan dalam batin manusia. Apalagi kalau pikiran para penguasa tidak selaras, tentu mendatangkan kekacauan dalam masyarakat, walau pun memiliki bumi yang sangat menjanjikan, warga juga tidak bisa hidup dengan tenang dan bekerja dengan suka cita”.
Di belahan bumi lainnya, proyek pembangunan sekolah dan perumahan cinta kasih Tzu Chi di Myanmar telah dimulai, apalagi cuaca sangat bersahabat, sehingga bulir padi berwarna kuning keemasan berhasil dipanen dengan lancar, Master berkata dengan gembira bahwa warga petani akhirnya tidak perlu lagi hidup dalam belitan hutang.

“Menderita dalam pergolakan atau berbahagia dalam keselamatan tergantung pada sebuah niat pikiran. Asal saja batin manusia bisa tenang dan mau mengembangkan cinta kasih universal, sekali pun bencana lebih parah dapat melanda, luka jiwa dan raga juga akan sembuh seiring perjalanan hari demi hari.”
Master menyebutkan, kebahagiaan sesungguhnya dalam hidup adalah selamat, kegembiraan terbesar dalam hidup adalah cinta kasih. Bila umat manusia di dunia bisa saling mengasihi bagai sekeluarga, bencana alam tentu akan berkurang dengan sendirinya.

“Paling dibutuhkan di dunia ini adalah cinta kasih, kita harus menggenggam kesempatan untuk berbuat hal yang benar. Hal tepat harus dilakukan dengan giat, hal tidak benar tak peduli besar atau kecil, sama sekali tidak boleh dilakukan. Kadangkala sepatah kata pelan-pelan atau sebuah tindakan kecil mungkin bisa menimbulkan kekacauan dunia, maka harus lebih bersungguh hati dalam segala hal”.

Lebih bersungguh hati dan senantiasa mawas diri
Ada seorang anak Myanmar, sampai usia 4 tahun masih belum bisa berjalan, namun ketika topan Nargis melanda Myanmar, anak ini jatuh pingsan karena terkejut, saat sadar kembali ternyata dirinya dapat berlari. Saat berbincang dengan Wakil Direktur RS Tzu Chi Taichung, Chen Ziyong, Master berkata sambil tertawa bahwa manusia memiliki kemampuan terpendam yang tiada terhingga, ketika menghadapi marabahaya akan timbul kekuatan yang tidak terbayangkan.
Master mengambil contoh lain yang pernah didengarnya sendiri tentang sebuah kisah yang terjadi di Fenglin, Hualien.

Ada seorang bapak yang membuka kedai sampah di rumahnya, suatu hari sebuah topan datang melanda, angin kencang mendorong pintu dan jendela rumah hingga terbuka, dalam kondisi terdesak ternyata bapak bertubuh kurus dan lemah ini dapat menggulingkan sebuah kendi besar dari bahan beton untuk mengganjal daun pintu. Setelah topan berlalu, ternyata tenaga delapan orang juga tidak sanggup untuk menggeser kendi besar itu sedikit pun.

“Dia bertanya pada saya bukankah ini merupakan kesaktian? Jawaban saya memang benar, sebab setiap orang memiliki kemampuan terpendam tiada terhingga, biasanya kita terikat dan dibatasi pada perasaan ‘saya ada tenaga segitu saja’, namun dalam kondisi terdesak akan ‘lupa pada siapa saya’, kekuatan terpendam akan memainkan peranannya”.

Wakil Direktur Chen Ziyong mengatakan sangat terkesan dengan kata perenungan Master, “Lakukanlah sesuatu dengan kesungguhan hati, tidak perlu cemas dan risau”. Master mengajarkan, lebih bersungguh hati artinya lebih bermawas diri, senantiasa berusaha untuk mengendalikan tabiat buruk, tidak membiarkan neraka batiniah muncul di hadapan.

“Di alam manusia ini memang ada neraka, neraka sesungguhnya ada di dalam batin. Kondisi batin dengan keserakahan, kebencian, kebodohan, keangkuhan dan kecurigaan itu paling gelap, juga paling menyiksa diri. Ketika timbul keinginan untuk memperhitungkan untung rugi atau mengumbar emosi, sama seperti iblis muncul di hadapan, bukan saja menimbulkan gangguan pada orang lain, diri sendiri juga menderita”.

Master mengutarakan kenangan masa lalu ketika memberikan ceramah Sutra Ksitigarbha di Vihara Cishan, Hualien, ada seorang ibu sering datang mendengarkan ceramah, suatu ketika ibu ini menyampaikan dengan gembira bahwa dirinya telah membuktikan kebenaran “neraka berada di dalam batin”.
Ternyata tabiat suami dari ibu ini kurang baik, bahkan sering berbuat kasar pada dirinya. Suatu hari suaminya pulang rumah, merasa kurang enak badan lalu marah-marah, ibu ini berketetapan hati untuk tidak mau bertengkar lagi, dia diam saja sambil memasak makanan untuk dihidangkan kepada suami. Suaminya tidak menghargai kebaikan dengan mencari-cari kesalahan, ibu ini tetap menghadapi suami dengan kata-kata lemah lembut.

Melihat istri tidak seperti biasanya, suaminya malah bertanya pada ibu ini apakah dia tidak “salah makan obat”? Ibu ini memberitahukan suami tentang prinsip yang didengarnya di Vihara Cishan, suami sepertinya ada sedikit sadar, mulai memperlakukan istri dengan lebih baik, kondisi rumah tangga mereka menajdi semakin hari semakin harmonis dan bahagia.
“Tabiat buruk bukannya tidak bisa dirubah, hanya perlu lebih bersungguh hati”.

Master mengatakan, saat suaminya marah-marah dan mencari-cari kesalahan, ibu ini mengingatkan diri sendiri agar tetap mengendalikan emosi, mencegah munculnya neraka batin di hadapan, dengan demikian barulah dapat membuat suami mau mendengarkan perkataannya. “Maka cara merubah orang lain adalah dengan ‘lebih bersungguh hati’”.




五日創造平安幸福
◎釋德
◆11‧5《農十月‧初八》
【靜思小語】人生真正的幸福,是平安;最大的喜樂,是愛


德行具,得尊重
佛陀在王舍城時,帶領諸比丘入城弘法。僧團隊伍整齊莊嚴
,讓人人見之起歡喜心,相互傳報佛陀要說法了!大家灑掃街道,虔誠恭迎。
城內一名婆羅門起貢高之心,質疑佛陀何以能使眾人心悅誠
服?決定在佛陀說法時提問留難。未料當佛陀走到面前,他的疑心頓時消除,也不由自主恭敬頂禮,讚歎佛德莊嚴。
晨語時,上人以此說明,佛陀德行崇高,三十二相圓滿莊嚴
,故能散發光明祥和的攝受力,降伏眾生剛強心靈。
「要在眾生心地上撒種子,要先讓自己內心的種子萌芽。」
上人勉眾修養清淨德行,在待人接物、言談舉止間展現品德,如此才能以出世心行入世志業,得人肯定、信任、尊重。
苦與福,一念心
非洲南部辛巴威共和國,嚴重的通貨膨脹使多數人民連一條
麵包都買不起,境內平均一天有數十人餓死,多達五百萬人民逃到國外。
上人於早會時感慨言及,土地肥沃的辛巴威,原是非洲主要
糧倉,惜因政治動盪,導致人民飢餓、窮困,災難不斷。
「苦難的根源,起於人心不滿足。尤其在上位者若心念不能
平衡,導致社會動盪不安,即使有大好土地,人民也無法安居樂業。」
在世界另一端,慈濟援建緬甸的中小學與大愛村已動土,加
上天氣放晴,黃澄澄的稻穗順利收割,上人欣言農民終於不需負債度日。
「動亂受苦或平安幸福,只在人的一念心。只要人心平和、
發揮大愛,即使再嚴重的災難都能平復,身心的傷痛也能日漸康復。」
上人指出,人生真正的幸福是平安,最大的喜樂是愛;天下
人能如一家人般彼此關愛,地球上的災禍就能減少。
「世間最需要的就是愛,要把握因緣做對的事。正確的事要
積極去做,錯誤的事無分大小,絕對不能做。有時輕輕一句話或小小一個動作,也可能引起世界動亂,所以要時時多用心!」
多用心,時警惕
緬甸一名幼童,四歲還不會走路,納吉斯風災時受驚昏倒,
醒來後竟然會跑……與台中慈院陳子勇副院長談話,上人笑言人有無限潛能,面臨危機時會產生不可思議的力量。
上人另舉曾親聞發生在花蓮鳳林的故事。一位先生家中經營
雜貨店,一個颱風天,強風突如其來推開門窗,瘦弱的他情急之下徒手滾動一個水泥大缸擋住門板;等到颱風過後,竟然八個人還無法移動大缸分毫。
「他問我這是不是神通?我回答的確是——因為人有無限潛
能,平時因執著心,受限於『我有多少力量』;緊急時刻完全『忘我』,潛能就發揮出來!」
陳副表示對於《靜思語》「要用心,不要操心、煩心」有很
深感觸。上人教勉,多用心是要多警惕,時時調伏習氣,不讓心靈地獄現前。
「人間實有地獄!真正的地獄就在自己的心靈——貪、瞋、
癡、慢、疑的心態最黑暗,也最折磨自己;當起計較心、發脾氣時,就是夜叉現前,不只對別人造成困擾,自己也很辛苦。」
上人憶述早年在花蓮慈善寺講《地藏經》,有位婦人經常來
聽經,之後欣喜表示親身印證了師父所說「地獄就在心靈」的道理。
原來婦人的先生脾氣不好,甚且會暴力相向。一日先生返家
,身體不適再度脾氣大作,她決定不再爭吵,默默炊煮食物端給先生吃。先生不領情,百般挑剔,她依然溫言軟語對待
見太太不似平日,先生反問她是否「吃錯藥」?太太告知在
慈善寺所聽的道理,先生也似有所悟,開始善待太太,家庭日漸和樂。
「不好的習氣不是不能改變,只需要多用心。」上人說,這
位太太在先生惡聲惡氣、百般刁難時,自我警惕平息怒火,不讓心靈地獄現前,才能讓先生聽進她的話。「所以改變自他的關鍵,還是在『多用心』!」

kiriman dari sdr. Lukman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar