Minggu, 04 Januari 2009

Apa tujuan melafalkan mantra seperti " Om Mani Padme Hung" ? Apa makna mantra tersebut ?

Apa tujuan melafalkan mantra seperti "om mani padme hung"? Apa makna mantra tersebut?

Mantra ditentukan secara suku kata untuk melindungi batin. Apa yang kita lindungi batin kita adalah dari kemelekatan, amarah, ketidaktahuan, dan sebagainya. Ketika dikombinasikan dengan empat kekuatan penawar seperti yang dijelaskan di awal, pelafalan mantra sangat kuat untuk menyucikan jejak karma negatif pada arus batin kita. Ketika kita melafalkan mantra, kita seharusnya juga memikirkan dan memvisualisasikan dalam cara yang bermanfaat sehingga kita membangun kebiasaan konstruktif dari batin.

Dalam praktik Vajrayana, mantra dilafalkan dalam bahasa Sansekerta, ketimbang diterjemahkan ke bahasa lain. Alasan untuk ini adalah ada energi bermanfaat yang khusus atau getaran yang dihasilkan dari bunyi suku kata. Saat melakukan pelafalan, kita dapat berkonsentrasi pada suara mantra, pada artinya, atau pada visualisasi yang menyertainya yang telah diajarkan oleh guru.

"Om mani padme hung" adalah mantra Buddha welas asih, Avalokiteshvara (Kuan Yin, Chenresig). Kita dapat melafalkan mantra ini meski kita belum menerima transmisi lisan dari seorang guru, tetapi lebih efektif bila guru yang pertama melafalkan mantra dan kita mengulanginya setelah ia bacakan.

Arti keseluruhan dari jalan bertahap menuju pencerahan terkandung pada enam suku kata mantra ini. "Om" merujuk pada tubuh, ucapan, dan batin Sang Buddha, yang ingin kita capai melalui praktik kita. "Mani" berarti perhiasan, dan merujuk pada semua aspek metode dari sang jalan: motivasi untuk bebas dari roda samsara, welas asih, kedermawananan, moralitas, kesabaran, daya upaya yang bersemangat, dan seterusnya. "Padme" (dibaca pay may – dalam bahasa Inggris) berarti teratai, dan merujuk pada aspek kebijaksanaan sang jalan. Dengan menyatukan baik itu metode maupun kebijaksanaan dalam praktik gabungan, kita dapat menyucikan arus batin kita dari semua kekotoran dan mengembangkan semua potensi kita. "Hung" (kadang-kadang ditulis "hum") merujuk pada batin semua Buddha.

Pelafalan "Om Mani Padme Hung" sangat efektif untuk menyucikan batin kita dan mengembangkan welas asih. Hal itu dapat dilafalkan dengan keras atau diam dan di waktu kapanpun. Contohnya, kita sedang menunggu di antrian, daripada jadi tidak sabaran dan marah, kita dapat dalam batin melafalkan mantra ini dan memikirkan batin welas asih.

Dikutip dari http://www.mahavihara-mojopahit.or.id/mbmb.php#intisari5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar